bunda...
Bunda,
kutuklah aku menjadi batu seperti
MALIN KUNDANG,
sebagai hukuman atas seringnya
kupendam masalah sendiri dan
uring-uringan membantu
pekerjaan rumah dengan ekspresi
kesal,
yang seharusnya aku selesaikan
dengan minta bantuanmu,
berbicara dari hati kehati
denganmu.
Bunda,
pukullah aku dengan sendok
sayur seperti SANGKURIANG,
agar aku hilang ingatan dan
menjadi orang yang baru,
dari remaja yang kekanak-
kanakan menjadi orang yang bisa
berpikir dewasa,
yang penuh rasa tanggung jawab
terhadap keluarga,agama dan
bangsa.
Bunda,
perlakukan aku seperti bawang
putih !
dengan selalu menyuruhku
melakukan pekerjaan-pekerjaan
rumah,
agar aku siap hidup dengan
kondisi terburuk.
Bunda,
laranglah aku pergi kepesta
seperti CINDERELLA,
agar waktuku tak banyak
terbuang percuma,
dengan berhura-hura dimasa
muda,
agar aku betah tinggal dirumah
dan melakukan banyak hal
berguna, serta menjadi anak yang
sholehah yang selalu rajin
beribadah dan sembahyang.
Bunda,
jodohkanlah aku seperti Siti
Nurbaya,
dengan orang asing yang tak
kukenal,
atas dasar pilihanmu yang
bertumpu pada agamanya,
sebagai ujian untuk melihat
ketaatan dan kesetiaanku.
tapi Bunda, aku tahu engkau
akan tetap membebaskan dan
melepaskanku,
seperti ibundanya yang
melepaskan Musa AS kesungai
NIL,
yang engkau sangat percaya
padaNya yang akan melindungi
dan memberi petunjuk.
Engkau membekaliku semua yang
ku perlukan,
dalam mengarungi derasnya arus
kehidupan,
BAGAIMANA BISA AKU
MENGECEWAKANMU DAN
MENJADI DURHAKA SEPERTI
MALIN KUNDANG ATAU
SANGKURIANG?
robbigh firlii waliwali dayya
warhamhumaa kamaa robbayaani
saghiiraa..